Turunnya jutaan umat Islam beserta para ulama untuk menuntut keadilan pada pekan lalu, Jumat (4/11) nyatanya dianggap angin lalu oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahja Purnama.
Ahok, begitu ia intim disapa, juga tidak terlalu ambil pusing akan adanya isu aksi bela islam jilid III yang rencananya dilakukan pada tanggal 25 November mendatang.
“Saya tidak tahu, makanya saya bilang kalau pakai aksi kaya gitu seperti memaksa hukum,” kata Ahok di Jakarta, Kamis (10/11) seperti dilansir ROL.
Apabila dilihat dari sisi hukum, kata pelaku dugaan penistaan agama itu, gelar perkara terbuka yang akan dijalankannya dalam kasus penistaan agama sudah paling tepat.
Ahok menyebutkan adanya kesamaan dengan Rapat Pimpinan yang dipimpinnya sewaktu menjadi Gubernur DKI Jakarta yang selalu digelar secara terbuka dan transparan.
Ahok menyebut polisi sudah bilang gelar perkara saya itu dibuat terbuka, tapi ia melihat sebagaian orang tidak setuju.
“Mengapa saya begitu yakin harus terbuka, saya tidak tahu kalau tertutup semua orang bisa ribut. Anda nyatakan saya bersalahkan pun, pasti kelompok saya merasa saya dikorbankan. Tapi kalau anda buka, polisi tetapkan saya naik ke penyidikan, orang saya pun bisa maklum,” kata dia.
Ahok meyakini setiap manusia memiliki hati nurani dan bisa mengetahui apakah dirinya benar bersalah atau tidak dengan gelar perkara terbuka.
Ahok juga percaya bahwa Tuhan akan memelihara negeri ini.
“Kita pernah ngalamin G30S PKI dan Tuhan pun selamatkan dengan kesaktian pancasila. Kita betul-betul sakti,” ucapnya
[Paramuda/BersamaDakwah]
Lentera Kabah
Tidak ada komentar